Senin, 16 Mei 2011

He's just big brother

Hes Just a big brother

Created by ririn agustin

Laki-laki angkuh, arogan, jutek, itu kesan pertama saat aku melihat diia, seorang laki-laki yang dapat menantang jiwaku. Sebut saja dia Mahesa. Diia adalah teman sekelasku. “sumpah! aku sebel banget sama orang itu, jutek banget tau riin” kata delilah, temen yang baru aku kenal siang tadi. Rupanya dia lebih tau tentang mahesa daripada aku, delilah dan mahesa satu kelompok saat ospek universitas minggu lalu. Sosoknya yang jutek pada tiap perempuan menjadi tantangan buat aku, dalam hati berucap klo aku pastii bisa menaklukan diia.

Perlahan-lahan aku mencoba mendekatinya sampai pada saatnya dia menganggap aku seperti adiknya, Yahh... umurnya 3 tahun diatas aku. “okehh... mulai harii ini minggu, 10 oktober 2010 MAHESA ATMADJADININGRAT dengan RIRIN AGUSTIN resmi menjadi kakak adik hee...” pesanpun tersampaikan padanya...

Mulai dari itu aku menjadi sangat dekat dengannya. Diia tau semua tentang aku, dia tau apa yang aku rasain selama ini susah, sedih, senang, susah, bersama diia. Ternyata yang semua orang (termasuk aku) yang menganggap diia jutek, arogan, angkuh, itu semua salah besar. Diia tidak seperti yang aku kira selama ini. Sosok yang dulu aku kenal angkuh ternyata selalu mengalah, yang dulu aku kira jutek ternyata lebih perhatian dari yang aku kira, yang dulu arogan ternyata tidak. Makin hari makin deket, sampai pada saatnya ada laki-laki yang mendadak perhatian sma aku, Tantra nama laki-laki itu. Dia temen sekelas aku, Chemistry Universitas Third Element. Perhatianku teralih kepadanya, sampai-sampai aku tak pernah lagi berhubungan sama mahesa, jangenkan telpon-telponan, sms saja jarang aku bales.

Sampai pada akhirnya aku dan tantra bersahabat bersama 4 temen lainnya. Kami memeng sudah cocok, kemana-mana bersama dan semua itu membuat aku semakin jauh dengan Mahesa.

Emo gurl..Wallaaa...jpg

Tiba saatnya ketika aku mempunyai masalah yang menurut aku itu merupakan masalah besar, aku mencoba membaginya dengan sahabat-sahabatku. Dan apa yang mereka katakan?? Arrrgghhttttt.... mereka sama sekali ga peduli dengan masalah yang aku hadapi. Acuh!! Itu sikap semua yang aku anggep sahabat. Aku tak tau apa yang mau aku lakukan, sampai pada saatnya aku kembali pada mahesa. Dengan rasa malu aku mencoba menghubungi dia. “asslmualaikum... mas lagi ngapain?” deg-degan setengah mati, aku kira dia ga akan membalas sms dariku. “kenapa de? Lagi ada masalah yah?” bingung! Itu yang ada dalam benakku, darii mana dia tau klo aku punya masalah??? Hmmm... mencoba menceritakan semuanya padanya. Solusi terbaik diia kasih. Dari itu aku sadar kalau dialah yang bisa mengerti aku, dialah yang peduli sama aku. Lama..lama..dan lama aku tidak menyadari apa yang aku rasain selama ini, aku semakin membutuhkanya, aku ga bisa jauh darinya.

Kembali ke persahabatan aku, tantra dan yang lainnya tidak setuju dengan hubungan aku dengan mahesa, hubungan yang hanya sebatas kakak dan adik. “aku ga mau deket sama kamu klo kmu maasih sama mahesa”. Itu yang slalu terucap dari mereka. Bingung banget harus milih siapa, mahesa yang selalu ada buat aku, ataw mereka yang aku sebut sahabat. “aku udah ga sama dia lagi” Dengan terpaksa aku menyembunyikan hubunganku dengan mahesa. Aku ga mau kehilangan mahesa, aku pun ga mau meninggalkan sahabat-sahabat aku.

Aku semakin ga mau kehilangan mahesa, sepertinya hidupku sudah tergantung padanya, dia adalah orang pertama yang bisa meluluhkan hatiku. Sampai timbul perasaan yang mungkin semua orang bilang itu “c.i.n.t.a” . aku sayang sama dia. Tapii bagaimana dengan mahesa? Apa perasaanya sama dengan aku? Apa dia sayang sama aku? Aku ga tau, tapii perasaanku berkata klo dia jga sayang sama aku, perasaanku itu diperkuat dengan berbagai status yang ia buat di facebook itu. Tapi itu blum pastii...

Setiap kali mahesa curhat, setiap kali dia ngomong masalah perempuan, hatii ini periiihh, sakiit. Mungkin dia tidak tau kalau orang yang dia anggep adiknya ini cinta sma dia, mungkin dia tidak tau kalau aku ini menganggap dia lebih dari seorang kakak. Oh my god, perasaanku ini semakin menjadi-jadi... sepertinya aku ini sudah terlalu sayang sama dia. Ga rella banget kalo dia deket dengan wanita selain aku... “ya tuhan.. apa yang aku rasakan ini, rasa ini ga seharusnya ada buat dia, he’s just big brother!!! Ga lebih... “

Sampai pada akhirnya mahesa mempunyai seorang yang lebih dekat dari aku, seseorang yang lebih perhatian, pengertian dan lebih sempurna dari aku, seorang perempuan yang mungkin ga Cuma ada buat dia disaat membutuhkannya. Ga rela, sama sekali ga rela... hati ini luka melihat semua ini. Aku mencoba menjauh darinya, bukan bermaksud mau meninggalkannya, inii semua demi perasaanku, aku ga mau dia tau kalau aku sedih melihat dia bahagiia. Biarlah ku buang jauh semua perasaan ini, biarlah semua ini aku simpan dalam hati tanpa dia tau. “aku sayang kamu, aku mau kamu bahagia walaupun itu bukan dengan aku...kamu mungkin hanya menganggap aku sebagai adik, tapii tidak dengan aku. Aku sayang kamu melebihi kapasitasnya. Loppe u my big brother, aku disiinii untukmu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar